visfmbanyuwangi.com – Dinas Pendidikan Banyuwangi kembali menerapkan pembelajaran daring di sejumlah sekolah, menyusul adanya dua siswa SD dan SMP di wilayah setempat yang terkonfirmasi Covid-19.
Tercatat ada 1 siswa SD swasta kelas 4 dan 1 siswa SMP negeri kelas 9 di wilayah Kecamatan Banyuwangi kota, terpapar Covid-19. Kini, kedua siswa tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena bergejala ringan.
“Kasus ini bukan klaster sekolah, tapi klaster keluarga. Kedua siswa itu tertular orang tuanya yang datang dari luar kota,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno.
“Kami langsung bergerak cepat dengan melakukan tracing dan testing terhadap keluarga maupun teman teman satu kelas mereka. Hasilnya, seluruh teman mereka dinyatakan negative Covid-19,” paparnya.
Suratno menjelaskan, sesuai SKB 4 Menteri maka hanya siswa siswi di kelas yang di tempati oleh siswa yang terpapar Covid-19 itulah yang melaksanakan pembelajaran di rumah selama 5 hari ke depan.
“Sedangkan untuk siswa yang terpapar Covid-19 wajib menjalani isolasi selama 14 hari,” tuturnya.
Suratno mengaku, selanjutnya dilakukan cek kesehatan terhadap teman-teman dari siswa yang bersangkutan. Apabila di nyatakan negative, maka mereka bisa kembali mengikuti Pembelajaran Tatap Muka.
Sementara itu, siswa siswi tingkat SD, SMP dan SMA di Banyuwangi saat ini melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 50 persen dari jumlah siswa yang ada.
Karena dari SKB 4 menteri, setiap sekolah bisa melaksanakan PTM jika capaian vaksinasi dosis 2 pendidik dan tenaga pendidikan 50 persen sampai 80 persen. Serta capaian vaksinasi lansia dosis 2 sebanyak 40 persen dan vaksinasi peserta didik terus berlangsung.
“Untuk di Banyuwangi, vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan atau PTK sudah diatas 60 persen. Lansia diatas 50 persen. Seharusnya kami sudah bisa melaksanakan PTMT 100 persen. Tapi kita hanya semingguan kemarin laksanakan PTMT 100 persen,” ujar Suratno.
Sebagai informasi, jumlah Sekolah Dasar di 25 kecamatan se Banyuwangi mencapai 817 sekolah. Sedangkan SMP sebanyak 207 sekolah. Seluruhnya hingga saat ini menjalani Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 50 persen.
