Banyuwangi Festival 2022 Gelar Event International, Forkopimda Awasi Warga Asing

visfmbanyuwangi.com – Kepolisian bersama TNI siaga melakukan pengawasan terhadap para warga negara asing yang mengikuti sejumlah perhelatan tingkat International di event atraksi wisata Banyuwangi Festival 2022, sebagai upaya menekan sebaran Covid-19.
Seperti diketahui, perhelatan bergengsi Banyuwangi Festival kembali di gelar di 2022 ini setelah tahun sebelumnya terhenti akibat pandemi covid-19.
Pemerintah daerah setempat berharap, dengan adanya Banyuwangi Festival ini akan memberikan dampak positif pada sosial ekonomi bagi masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya event-event pariwisata, namun berbagai sektor mulai pelayanan publik, UMKM, kesehatan, pendidikan, dan lainnya diangkat di Banyuwangi Festival tahun ini.
Terdapat 99 event Banyuwangi Festival 2022. Dan 37 event diantaranya merupakan atraksi baru. Salah satunya, ajang selancar paling berkelas di dunia ‘Quicksilver Pro’ yang akan digelar di Pantai G-Land pada Mei- Juni. Sebuah ajang yang memiliki engagement sosial medianya nomor 3 setelah NBA dan NFL, masih di atas MotoGP yang rangking 9.
Ajang International lainnya adalah Banyuwangi International BMX ICF Series, Ijen erek-erek enduro, festival paralayang, Banyuwangi Open Junior Tennis, blue fire Ijen Challenge, dan Banyuwangi Postbox Underwater.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nasrun Pasaribu mengatakan, kepolisian siap membantu sekaligus mensuport untuk kelancaran pelaksanaan Banyuwangi Festival seperti yang ditargetkan oleh pemerintah daerah. Terlebih kegiatan ini bertujuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
“Meski demikian, protocol kesehatan harus diperketat seiring dengan banyaknya warga asing yang akan masuk ke Banyuwangi, mengikuti sejumlah kegiatan bertaraf International itu,” ujar Kapolresta.
Sementara, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan menambahkan, pihaknya akan menurunkan babinsa di seluruh desa untuk bekerjasama dengan babinkamtibmas melakukan pengawasan terhadap warga negara asing yang ada di wilayah setempat.
“Tentunya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian,” tuturnya.
Dandim menjelaskan, babinsa dan babinkamtimbas merupakan ujung tombak pengawasan terhadap masyarakat mulai ditingkat bawah.
“Pengawasan libatkan babinsa dan babinkamtibmas, sehingga keberadaan warga negara asing di wilayahnya, harus benar benar menerapkan protocol kesehatan ketat supaya tidak terjadi klaster baru dari perhelatan Banyuwangi Festival,” papar Dandim.
Senada dengan Dandim, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (p) Ansori mengatakan, yang menjadi perhatian pihaknya adalah perhelatan selancar kelas dunia di Pantai Plengkung, karena berada di wilayah pengawasannya.
“Kami berkoordinasi dengan Koarmada 2 terkait dengan pengoperasian kapal KRI dengan kapasitas yang lebih dari yang dimiliki Pangkalan TNI AL Banyuwangi untuk mengawasi disekitar lokasi kegiatan. Mengingat Pantai Plengkung sendiri berada di kawasan laut lepas,” papar Danlanal.
Sementara kata Danlanal, unsur laut yang dimiliki Lanal Banyuwangi memiliki keterbatasan sehingga pihaknya tetap berkoordinasi dengan Koarmada 2.
“Termasuk juga pengawasan di sekitar perairan Selat Bali, yang menjadi jalur lalu lintas transportasi laut Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Bali,” pungkasnya.