BanyuwangiPemerintahan

Omicron Masuk Jatim, PTMT di Banyuwangi Jalan Terus

visfmbanyuwangi.com – Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di seluruh sekolah di Banyuwangi terus berjalan, meski varian Omicron sudah terdeteksi masuk ke wilayah Jawa Timur dengan pasien positif diketahui setelah melakukan perjalanan dari Pulau Bali.

Seperti diketahui, Banyuwangi merupakan pintu gerbang perlintasan dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui jalur darat dan laut. Jika pasien pertama di Jawa Timur yang terdeteksi positif varian Omicron tersebut berangkat dari Bali ke kampung halamannya melalui jalur laut, dapat dipastikan dia melewati kawasan Kabupaten Banyuwangi.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan, berdasarkan regulasi dari SKB 4 menteri bahwa Banyuwangi masuk dalam kategori A.

“Dimana, angka vaksinasi dosis 1 dan 2 sudah lebih dari 80 persen, serta lansia sudah diatas 50 persen,” ujar Suratno.

Dan berdasarkan SKB 4 menteri tersebut, maka daerah yang bersangkutan sudah wajib melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen namun terbatas.

“Untuk itulah, terhitung mulai Senin (3/1/2022), Banyuwangi sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai tingkat PAUD, TK hingga SMP, SMA dan SMK,” papar Suratno.

Terbatas yang dimaksud adalah tidak semua kegiatan dilaksanakan di sekolah. Misalnya, kantin tidak diperbolehkan buka serta ekstra kulikuler juga belum di perkenankan. Bagi para pelajar juga wajib menerapkan 3 M, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.

Suratno menjelaskan, pihaknya tetap menjalankan pembejalaran tatap muka ini sesuai regulasi dari SKB 4 menteri tersebut, meskipun varian omicron dikabarkan sudah masuk wilayah Jawa Timur.

“Namun saya yakin, jika ada perkembangan lebih lanjut omicron di Jawa Timur dan dinilai membahayakan, dipastikan ada regulasi baru dari Gubernur maupun ibu bupati terkait proses pembelajaran tatap muka terbatas,” jelas Suratno.

“Saat ini yang kami lakukan adalah melakukan monitoring ke sekolah-sekolah. Guna memastikan SOP ketika kehadiran anak-anak di sekolah, ketika proses pembelajaran dan SOP ketika pulang sekolah yang harus dijalankan dengan protocol kesehatan ketat,” paparnya.

Jadi kata Suratno, pihaknya melakukan proses pembelajaran sesuai regulasi yang ada dengan tetap meningkatkan kewaspadaan.

Dari catatan Dinas Pendidikan Banyuwangi, total SD di wilayah setempat sebanyak 817 sekolah yang tersebar di 25 kecamatan se Banyuwangi. SMP sejumlah 207 sekolah. Sedangkan SMA dan SMK menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Dan hingga hari ketiga Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Rabu (5/1/2022), di seluruh sekolah berjalan lancar.

Bahkan, para pelajar tampak antusias mengikuti pelajaran karena situasi inilah yang mereka inginkan setelah selama 2 tahun dengan pembelajaran daring.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button