Lukisan di ArtOs Kembang Langit Laku 2,4 M

visfmbanyuwangi.com – Pameran seni lukis ArtOs Kembang Langit yang di gelar di gedung Juang 45 Banyuwangi telah usai dan berhasil meraup penjualan dari pameran lukisan mencapai Rp 3,1 Miliar. Bahkan, di pameran yang digelar sejak 10 Desember 2021 tersebut, terdapat satu lukisan yang terjual Rp 2,4 Miliar.
Lukisan tersebut merupakan karya dari pelukis kelahiran Banyuwangi, Awiki. Lukisan 300 kali 140 centimeter tersebut berjudul “Pasar Bunga” yang dibeli oleh kolektor luar negeri.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berkesempatan menyematkan pita merah pada lukisan tersebut sebagai tanda telah terjual.
“Awiki ini adalah pelukis hebat asal Banyuwangi yang kini tinggal di Bali. Semoga lukisan ini bisa dinikmati pencinta seni mancanegara,” kata Bupati Ipuk.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ipuk juga mengapresiasi pameran seni ArtOs Kembang Langit yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250 tersebut.
“Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang mempunyai kecintaan dengan dunia seni, sehingga ini menjadi warna bagi Banyuwangi, tidak hanya pariwisata, namun kesenian dan budayanya juga terus tumbuh,” paparnya.
Bupati Ipuk mengaku, kegiatan ini juga bermanfaat mengembangkan kehalusan Budi dan budaya yang ada di Banyuwangi.
Ketua Panitia ArtOs Kembang Langit Imam Maskun mengatakan, pameran ini akan digelar secara berkelanjutan dengan tema-tema yang berbeda.
“Saya bersyukur pameran ini banyak mendapat apresiasi dari para pelaku seni tanah air,” ungkap Imam.
“Saya juga berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi dan Bupati Ipuk Fiestiandani, atas dukungan pada dunia seni dan seniman di Banyuwangi. Ini akan semakin menambah semangat para seniman untuk terus berkarya,” ujar Imam.
Ketua Dewan Pengarah Dewan Kesenian Blambangan Samsudin Adlawi menuturkan, ArtOs Kembang Langit merupakan pameran seni rupa profesional di Banyuwangi. Materinya dimutasi oleh kurator nasional, yakni Agus T Dermawan.
“ArtOs Kembang Langit merupakan pameran yang sukses,” kata Samsudin.
Dia lantas mengutip pidato pemilik museum OHD sekaligus kolektor ribuan lukisan Oei Hong Djien, saat menyampaikan pidato kebudayaan dalam pembukaan ArtOs Kembang Langit.
“OHD dalam pidato kebudayaannya menyampaikan, ukuran sukses ada tiga, pembukaannya, pelukisnya, dan nilai transaksinya,” tutur Samudin.
Diakui Samsudin, ArtOs Kembang Langit ini sukses karena pembukaannya yang meriah. Pelukisnya juga tidak hanya berasal dari Banyuwangi, tetapi juga dari daerah lain seperti Surabaya, Bali, Jakarta, Jogjakarta, bahkan Papua.
Selain itu dari sisi transaksi, ArtOs Kembang Langit sukses besar. Untuk ukuran pameran yang digelar di tingkat Kabupaten, nominal transaksi yang mencapai Rp 3,1 miliar ini sangat besar.
Dalam pameran ini selain OHD, sejumlah tokoh seni rupa menghadiri pameran ArtOs Kembang Langit. Diantaranya kolektor-pengamat lukisan Melani W. Setiawan. Termasuk tokoh pers Agus Sudibyo, seniman Sujiwo Tejo, dan sastrawan Nirwan Dewanto. Mereka tidak bisa menahan rasa kagumnya terhadap pameran yang dikuratori Agus T. Dermawan tersebut.
“Saya sebenarnya tidak ingin menjual lukisan koleksi saya ini karena rencananya saya taruh di museum pribadi saya,” ungkap Awiki.
“Tapi hati saya luluh ketika melihat kegigihan panitia acara,” tuturnya.
Awiki mengatakan, dengan melihat keguyuban para panitia itulah, akhirnya dirinya memutuskan menjual karya koleksinya tersebut.