Tingkatkan Penghasilan Nelayan Lewat IT, Banyuwangi MoU Dengan Aruna

visfmbanyuwangi.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menandatangani nota kesepahaman dengan Aruna, startup perikanan terbesar di Indonesia.
Penandatanganan ini berlangsung pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250, 18 Desember 2021 bertempat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Pada Harjaba ke-250 ini, pemkab Banyuwangi meluncurkan kerja sama dengan Aruna untuk dalam transformasi wilayah pesisir dengan digitalisasi nelayan dan pemberdayaan perempuan di wilayah Banyuwangi. Penandatanganan ini mencakup asesmen hingga kolaborasi bersama dalam mempersiapkan nelayan Banyuwangi ke pasar global.
Dalam sambutannya, Bupati Ipuk berharap semua program pemkab terus diarahkan untuk memulihkan ekonomi.
“Dengan pemulihaan ekonomi, diharapkan pencapaian-pencapaian yang lain pasti akan bisa diraih. Wisata akan bisa diperbaiki, kemiskinan bisa dientaskan, pendapatan perkapita masyarakat juga pasti bisa ditingkatkan,” ujar Bupati Ipuk.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono menyambut baik inisiatif ini.
“Tujuan kemitraan yang kami bangun bersama dengan Aruna ini adalah yang pertama, didorong agar pemberdayaan di sektor perikanan lebih massif lagi. Terutama para kelompok nelayan tradisional yang sementara ini belum tersentuh program – program pemberdayaan,” papar Alief.
“Kami berharap, dengan program kemitraan dengan Aruna ini, kami dapat melakukan pemberdayaan menjadi lebih masif lagi,” imbuhnya.
Yang kedua, karena sekarang ini era digital, Alief berharap Aruna bisa membantu pihaknya dalam digitalisasi program di sektor perikanan, dari sektor perikanan tangkap, budi daya, termasuk juga di konteks pemberdayaan.
Sementara itu, Founder dan Chief Sustinability Officer dari Aruna, Utari Octavianty menjelaskan, Aruna merupakan startup teknologi yang meringkas rantai pasok nelayan untuk menyajikan ikan segar ke konsumen akhir di berbagai negara.
“Dengan rantai pasok yang lebih ringkas, nelayan dapat menjual ikan dengan harga yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidupnya,” kata Utari.
“Tercatat nelayan yang bermitra dengan Aruna dapat meningkatkan pendapatannya hingga 3 kali lipat,” imbuhnya.
Utari mengaku, sampai saat ini, Aruna berada di 71 titik yang tersebar di 18 provinsi se Indonesia. Kebanyakan saat ini masih nelayan dari Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
“Di tahun ini sampai tahun depan, Aruna akan mengekspensi nelayan di pulau Jawa dan Sumatera,” tuturnya.
Utari menjelaskan, di Hari Jadi Banyuwangi ke 250, Aruna mengambil satu langkah lebih dekat dengan Nelayan Banyuwangi dan mewujudkan visi Aruna untuk menjadikan Indonesia menuju poros maritim dunia.
“Kami melihat potensi perikanan di Banyuwangi sangat besar, mulai perikanan tangkap sampai budidaya. Ke depan, Aruna akan melanjutkan ke edukasi terlebih dahulu pada nelayan soal digitalisasi, dengan memperkenalkan platform Aruna,” paparnya.
Menurut Utari, pihaknya juga mengajak anak-anak muda di daerah setempat untuk menjadi local heronya Aruna, setelah dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi. Sehingga nantinya, mereka yang membantu mengoperasikan aplikasi Aruna pada kelompok-kelompok nelayan.
“Setelah kelompok nelayan bergabung dengan platform itu, maka nantinya para nelayan bisa mendapatkan akses pasar yang lebih baik,” jelasnya.
Utari menambahkan, semakin banyak pihaknya mengunjungi kawasan pesisir di Indonesia, harapannya semakin banyak nelayan yang taraf hidupnya meningkat.