Ada Kapal Terbakar di Selat Bali. Ini Penanganannya

visfmbanyuwangi.com – KMP Dharma Rucitra yang baru saja lepas jangkar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi terbakar di perairan selat Bali, Sabtu (19/12/2021) siang.
Asap tebal tampak membumbung tinggi dari kapal besar yang biasa melayani penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali ini. Bahkan sebagian penumpang pun terpaksa terjun ke laut untuk menyelamatkan diri menggunakan jaket pelampung.
Namun, ini hanyalah simulasi penanganan kecelakaan kapal di tengah laut di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Dalam simulasi yang melibatkan tim gabungan Basarnas, TNI-AL, Satpol Air Polresta Banyuwangi, Pertamina, ASDP dan stakeholder lainnya, yang turut dihadiri Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono.
Dalam simulasi kecelakaan, api tiba-tiba muncul dari kamar mesin dan menyebar cepat. Nahkoda kapal pun segera mengirim sinyal bahaya dan meminta pertolongan. Alarm kebakaran juga dibunyikan. Penumpang panik dan berhamburan ke luar kapal. Bahkan ada sebagian penumpang terpaksa terjun ke laut untuk menyelamatkan diri menggunakan jaket pelampung.
Kru kapal mencoba menenangkan penumpang. Tangga dan ILR darurat dilepaskan. Sebagian penumpang dievakuasi sementara di ILR darurat hingga menunggu kapal bantuan datang.
Tampak, KAL Rajegwesi milik TNI AL Banyuwangi merapat ke lokasi kejadian untuk mengamankan TKP. Diiringi pula oleh 2 unit Kapal Nasional milik Basarnas melakukan penyemprotan untuk memadamkan api yang membakar KMP Dharma Rucitra. Tidak hanya itu, Satpolair Banyuwangi juga menurunkan anggota dengan menumpang perahu karet untuk menyelamatkan para penumpang yang lalu di evakuasi ke dermaga ASDP Ketapang.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan simulasi ini. Semua penumpang beserta awak kapal berhasil diselamatkan ke tempat yang lebih aman oleh Tim SAR Gabungan.
“Simulasi yang kami lakukan ini merupakan tugas daripada penyelenggara pelayaran. Tidak hanya dari Kementerian Perhubungan, tapi semua stakeholder juga dilibatkan dalam membantu jika suatu saat terjadi kecelakaan kapal di laut,” ujar Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Simulasi ini memang sering dilakukan agar supaya kami lebih terampil,” imbuhnya.
Selain itu, simulasi kali ini juga sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut saat berlangsungnya libur Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, saat simulasi itu berlangsung, seluruh armada kapal yang beroperasi di lintas Jawa-Bali di hentikan sementara, untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Meski demikian, tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan bermotor baik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi maupun di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.