BanyuwangiPemerintahan

Libur Nataru, Pintu Masuk ke Banyuwangi Diperketat

visfmbanyuwangi.com – Satgas penanganan Covid-19 Banyuwangi memperketat seluruh pintu masuk ke wilayah setempat selama liburan Natal dan Tahun Baru, sebagai upaya meminimalisir sebaran Covid-19.

Seperti diketahui, pintu masuk wilayah Banyuwangi utara ada di kawasan Kecamatan Wongsorejo, yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo. Juga di wilayah Banyuwangi selatan di kawasan Kecamatan Kalibaru, berbatasan dengan Kabupaten Jember.

Sementara di sisi barat ada di area Paltuding Gunung Kawah Ijen, yang merupakan lalu lintas masyarakat dari Kabupaten Bondowoso. Tidak kalah pentingnya adalah, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang merupakan pintu gerbang antara pulau Jawa dan Pulau Bali.

“Pemerintah daerah akan berkolaborasi dengan kepolisian Polresta Banyuwangi serta berbagai pihak untuk melakukan pengamanan secara ketat di setiap pintu masuk itu,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Banyuwangi, Mujiono.

Seperti tahun tahun sebelumnya, pengamanan ini terkemas dalam Operasi Lilin Semeru yang biasa digelar dalam rangka pengamanan liburan Natal dan Tahun Baru.

Namun menurut Mujiono, seiring dengan masih mewabahnya virus Covid-19 maka pemeriksaan lebih diperketat terhadap masyarakat luar daerah yang akan masuk ke wilayah Banyuwangi.

“Untuk masyarakat yang akan menyeberang ke pulau Bali dilakukan skrening pemeriksaan kesehatan utamanya Rapid Tes Antigen di area terminal Sritanjung. Sehingga mereka yang akan menyeberang ke Bali benar-benar negative Covid-19,” papar Mujiono.

Demikian halnya bagi masyarakat yang datang dari Bali, juga dilakukan pemeriksaan di area Pelabuhan Ketapang oleh petugas gabungan.

“Bagi mereka yang kedapatan positif Covid-19, maka akan dilakukan penanganan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan,” tuturnya.

Diakui Mujiono, bagi masyarakat yang datang ke Banyuwangi dengan menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat dinilai sudah dilakukan pemeriksaan ketat sebelum keberangkatan, dengan menunjukkan surat rapid tes hasil negative dan aplikasi PeduliLindungi.

“Yang butuh pengawasan ketat adalah masyarakat yang menggunakan jalur darat. Sehingga perlu di optimalkan pos-pos pengamanan di setiap pintu masuk ke wilayah Banyuwangi,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button