Antisipasi Bencana Tahun Baru, Banyuwangi Larang Kegiatan di Pantai dan Perketat Masuk Destinasi

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi meminta masyarakat untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengundang massa terutama di pinggir pantai saat perayaan malam tahun baru, menyusul wilayah setempat rawan terjadi gempa dan tsunami yang datangnya tidak bisa di prediksi.
Seperti diketahui, garis pantai di Banyuwangi sepanjang 175,8 kilometer yang membentang dari Taman Nasional Meru Betiri hingga Taman Nasional Baluran.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang sangat berpotensi terjadi bencana alam tsunami mengingat garis pantainya yang cukup panjang.
“Juga terjadinya bencana gunung meletus karena di sini ada beberapa gunung aktif, serta bencana banjir. Sementara bencana alam itu tidak bisa di prediksi terjadinya,” ujar Bupati Ipuk.
“Saya minta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, agar semua dijauhkan dari segala bencana,” tuturnya.
Salah satu bentuk kewaspadaan itu adalah dengan tidak menggelar kegiatan apapun di sepanjang pinggir pantai, utamanya saat perayaan pergantian tahun.
“Kami berkaca dari sejumlah daerah yang tengah tertimpa musibah bencana,” kata Bupati Ipuk.
Bupati perempuan tersebut mengajak masyarakat untuk merayakan pergantian malam tahun baru dengan kegiatan-kegiatan yang sederhana penuh hikmat dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sementara, untuk mengantisipasi melonjaknya wisatawan yang datang ke tempat-tempat wisata pada tahun baru, Pemkab Banyuwangi terus memperketat aturan yang di berlakukan.
“Kami perketat pengunjung di tempat wisata. Seperti pembatasan kuota pengunjung sekaligus pengawasannya dengan penerapan protocol kesehatan ketat,” papar Bupati Ipuk.
“Saya optimis, kunjungan wisatawan di tempat-tempat wisata di Banyuwangi pada tahun baru akan menurun. Karena saat ini juga di terapkan aturan vaksinasi untuk anak berusia 6-11 tahun,” jelasnya.
Seperti diketahui, garis pantai di Banyuwangi sepanjang 175,8 kilometer yang membentang dari Taman Nasional Meru Betiri hingga Taman Nasional Baluran. Pantai di daerah pesisir Banyuwangi selatan dikenal dengan ombak yang besar karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Pada 3 Juni 1994 silam sekira pukul 02.00 WIB dini hari, tsunami menerjang kawasan Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Tsunami ini dipicu gempa bumi dengan magnitudo 7,2 dan menyebabkan 250 orang meninggal, 127 orang hilang, 423 orang luka, 1.500 rumah rusak, 278 perahu rusak dan hilang. Tsunami juga menerjang wilayah Pantai Rajegwesi, Pantai Lampon dan Pantai Grajagan serta Taman Nasional Alas Purwo.