KAI Lakukan Perbaikan Geometri Jalan Rel di Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Kereta Api Indonesia (KAI) mengintensifkan pengawasan dan perawatan jalan, guna meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api khususnya di jalur rel yang berpotongan dengan jalan raya. Dimana, banyak dilalui kendaraan akan berdampak pada kontruksi rel, bisa mengakibatkan pergeseran lebar jalur KA, maupun kondisi tubuh ban yang menjadi tidak stabil, sehingga akan berpotensi membahayakan perjalanan KA.
Pelaksana harian Manager Humas KAI Daop 9 Jember, Tohari mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut, jajaran PT KAI (Persero) Daop 9 Jember dan para stakeholder terus mengintensifkan pengawasan dan perawatan jalan.
“Selama 5 hari mulai Senin hingga Jum’at (06-10/12/2021) kami akan lakukan perawatan dan perbaikan geometri jalan rel yang berada di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) nomor 102 yang melintasi Jalan Lingkar Barat Rogojampi, tepatnya di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi,” papar Tohari.
Ia mengaku, JPL merupakan salah satu titik rawan dalam perjalanan kereta api, karena kondisi rel yang sering dilewati mobil-mobil besar dan berat dinilai bepengaruh pada tidak stabilnya kondisi geometri rel, dan tubuh ban yang ada dibawahnya, terlebih pada kondisi penghujan.
“Pekerjaan yang akan kami lakukan ini merupakan bagian dari 39 titik perlintasan yang di jadwalkan untuk dilakukan perawatan selama tahun 2021,” ujarnya.
Tohari melanjutkan, untuk perbaikan geometri di JPL 102 yang berada di Desa Labanasem ini, tidak akan dilakukan penutupan jalan, melainkan hanya pengaturan lalu lintas yang akan dibantu oleh jajaran kepolisian dari Polsek Kabat.
Pekerjaan dilakukan dari pukul 20.00 WIB – 03.00 WIB dini hari di setiap harinya, mulai dari bongkar aspal, perbaikan geometri hingga akhirnya nanti akan dilakukan pengaspalan kembali.
“Kami menghimbau kepada para pengguna jalan yang melintas di lokasi untuk lebih berhati-hati, selain terdapat tumpukan material, juga terdapat lalu lalang para pekerja. PT KAI (Persero) juga meminta maaf atas ketidaknyamanan para pengguna jalan dikarenakan adanya pekerjaan itu,” jelas Tohari.