Dispendukcapil Banyuwangi Gelar Sosialisasi Inovasi Adminduk Berbasis Desa

visfmbanyuwangi.com – Untuk memperkuat Administrasi Kependudukan (Adminduk), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi melakukan sosialisasi inovasi Adminduk berbasis desa bersama para operator kecamatan, desa dan kelurahan.
Saat membuka kegiatan tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, ini adalah bagian konsolidasi.
“Operator desa dan kelurahan sebagai ujung tombak pelayanan terhadap masyarakat. Mereka yang banyak bersinggungan langsung pada masyarakat. Karena itu konsolidasi harus diperkuat untuk menyamakan persepsi agar pelayanan juga semakin kuat,” paparnya.
Menurut Bupati Ipuk, administrasi kependudukan adalah layanan dasar dan hak setiap warga negara.
“Karena itu dibutuhkan kerja yang prima. Cepat, ramah, dan gratis. Yang jelas, semua layanan kependudukan tidak boleh dipungut biaya,” jelas Bupati Ipuk.
Bahkan kata bupati perempuan tersebut, satu hari setelah dilantik menjadi bupati, dirinya langsung bekerja di desa dalam program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), yang salah satu fungsinya untuk mengoptimalkan dan mendekatkan pelayanan publik pada masyarakat.
“Ketika program Ngantor di Desa, banyak urusan kependudukan di desa bisa segera diselesaikan. Karena itu, saya harap aparat desa, kelurahan, kecamatan, untuk lebih banyak melakukan jemput bola dan mendekatkan diri pada masyarakat,” papar Bupati Ipuk.
Dalam kesempatan ini, bupati perempuan tersebut berterima kasih kepada staf dan karyawan Dispendukcapil, yang telah banyak menjemput bola, bahkan sampai bermalam di desa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kerja juga harus berdasarkan target. Seperti Dispendukcapil yang saat ini masih memiliki pekerjaan rumah. Diantaranya, perekaman KTP-el yang masih mencapai 97,7 persen, belum mencapai target 99,2 persen,” kata Bupati Ipuk.
“Ini menjadi pekerjaan rumah Dispendukcapil, semoga bisa segera dicapai,” imbuhnya.
Namun perekaman Kartu Identitas Anak (KIA) telah melampaui target. Dari target 30 persen telah tercapai 54,1 persen. Selain itu kepemilikan akta kelahiran 0-18 tahun juga melampaui target. Dari target 95 persen telah tercapai 97 persen.
Ditambahkan Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Juang Pribadi, saat ini masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mengurus layanan adminduk.
Selain pelayanan offline yang bisa dilaksanakan di 247 tempat pelayanan, yaitu di Mall Pelayanan Publik, dua pasar pelayanan publik, gerai pelayanan untuk nelayan, 25 kantor kecamatan, dan 217 desa dan kelurahan melalui program Smart Kampung dan SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan), pihaknya juga memberikan kemudahan secara online. Masyarakat juga bisa melalui berbagai layanan seperti program Go On Document (Godoc) yang merupakan layanan memudahkan para lansia dan difabel. Ada juga spelayanan online melalui Whatsapp.
“Warga juga bisa memanfaatkan layanan kependudukan saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), serta pelayanan masyarakat di kawasan perkebunan dengan Camping Embun. Mobil keliling Dispendukcapil juga siap melayani melalui program Pelangi ke desa-desa,” papar Juang.
Dalam Sosialisasi ini menghadirkan Direktur Capil Ditjen Dukcapil Kemendagri Handayani Ningrum, serta Kasi Perkembangan Penduduk Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemprov Jatim, Junita Elisabeth.