Ini Alasan Pemkab Bangli Belajar Smart Kampung ke Banyuwangi

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Bangli Provinsi Bali belajar program Smart Kampung Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha mengajak seluruh perbekel (sebutan untuk kepala desa di Bali) dan para kepala SKPD di Bangli ke Banyuwangi.
Turut serta pula Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar dan Ketua DPRD Bangli, I Ketut Swastika.
Sang Nyoman mengatakan, berbicara pembangunan dan inovasi, Presiden dan para menteri kerap menyebut Banyuwangi sebagai daerah yang layak dicontoh.
“Karena itu, kami menjadikan Banyuwangi sebagai jujugan untuk belajar, terutama inovasi Smart Kampung yang disebut-sebut mampu memicu desa-desa di Banyuwangi menjadi lebih bergerak,” ujar Nyoman.
Menurutnya, program Smart Kampung ini mampu melibatkan rakyat karena pendekatannya adalah bottom up. Misalnya bagaimana tata kelola dana desa dilakukan.
“Menariknya, prioritas yang ditetapkan Permendes beriringan dengan apa yang menjadi prioritas di Banyuwangi,” kata Nyoman.
“Tata kelola desa di Banyuwangi ini tersistem dan terintegrasi dengan kabupaten. Inilah yang ingin kami pelajari, tiru dan modifikasi dari Banyuwangi,” imbuhnya.
Rombongan Kabupaten Bangli, diterima oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi.
Menurut Sugirah, Banyuwangi dan Bangli adalah bertetangga sekaligus bersaudara. Banyuwangi juga banyak belajar dari Bangli.
“Terkait Smart Kampung, merupakan ikhtiar Banyuwangi agar semua desa di Banyuwangi terkoneksi internet, sehingga memudahkan pelayanan public,” jelas Sugirah.
“Wilayah Banyuwangi sangat luas. Maka dengan Smart Kampung mensinkronkan data-data, sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke kota untuk mengurus kebutuhan administrasi kependudukan, sehingga di desa semua bisa diselesaikan,” paparnya.
Di dalam kerangka besar Smart Kampung, diatur pula tata kelola dana desa melalui Sistem Keuangan Desa (siskeudes) atau aplikasi untuk transparansi keuangan desa.
Banyuwangi juga sudah memiliki aplikasi E-Village Budgeting (EVB) mulai tahun 2015, dan e-monitoring system yaitu pengawasan proyek yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan TIK.