BanyuwangiPemerintahan

Tempat Isoter di Banyuwangi Ditutup. Ini Penyebabnya

visfmbanyuwangi.com – Sejumlah tempat Isolasi Terpusat (Isoter) di Kabupaten Banyuwangi ditutup karena kosong pasien, menyusul angka terkonfirmasi Covid-19 di daerah setempat menurun signifikan.

Dinas Kesehatan Banyuwangi mencatat, tingkat Keterisian Tempat Tidur (BOR) di ruang isolasi dan ICU di 2 rumah sakit milik pemerintah daerah juga zero. Hanya ada sekitar 5 orang pasien masih di rawat intensif.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono mengatakan, kasus sebaran Covid-19 di Banyuwangi saat ini sudah melandai.

“Kasus harian yang di temukan juga terpantau sudah sangat kecil, di bawah hitungan 5 orang,” ujar kepala dinas yang biasa disapa Rio tersebut.

“Tingkat keterisian BOR di rumah sakit-rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi juga terbilang sangat rendah,” paparnya.

Menurut Rio, saat ini jumlah kasus aktif di Banyuwangi tinggal 14 orang yang positif Covid-19.

“Dari ke 14 orang itu, 5 diantaranya masih di rawat di rumah sakit. Sedangkan 9 orang sisanya menjalani perawatan di tempat tertentu,” kata Rio.

Diakuinya, untuk tempat Isoter dan Isoman masih tetap disiagakan dan siap di fungsikan, jika sewaktu waktu terjadi kelonjakan kasus Covid-19.

“Meski demikian, saat ini tempat Isoter dan Isoman di Banyuwangi masih ditutup karena tidak ada pasien yang di rawat,” imbuh Rio.

Di Banyuwangi, terdapat 23 fasilitas Isoter yang tersebar di berbagai kecamatan. Selain yang ada di kecamatan-kecamatan, Banyuwangi juga memiliki tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten, yakni di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkapasitas 130 pasien.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button