BanyuwangiPemerintahan

Banyuwangi dan Gresik Jadi Sasaran Rehabilitasi Mangrove. Ini Kata Khofifah

visfmbanyuwangi.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan jemput bola penanaman mangrove di sejumlah kabupetan dan kota, sambil menunggu kebijakan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui tim Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang menargetkan 34 ribu hektar rehabilitasi mangrove di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, telah dilakukan penanaman mangrove di Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

Dan kali ini, dilakukan di kawasan Pantai Cemara Teluk Pang-Pang Kecamatan Muncar Banyuwangi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya mendahului melakukan proses penanaman mangrove dengan melibatkan banyak stakeholder dan relawan serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari kabupaten dan kota yang bersangkutan.

Khofifah berada di Banyuwangi untuk menanam mangrove secara simbolis di lahan seluas 101 hektar di Pantai Cemara Teluk Pang-Pang, Kecamatan Muncar. Sebanyak 25 hektar dari dana APBD, dan 75 hektar dari dana APBN.

“Kami juga akan lakukan di Probolinggo dan Bangkalan pada awal November mendatang, sambil dilakukan pemetaan daerah-daerah strategis lain yang bisa untuk ditumbuhkembangkan restorasi mangrove. Seiring dengan upaya Pemprov Jatim untuk membangun ekosistem dan habitat laut, yang bisa memberikan ketahanan dari seluruh ekosistem dilaut,” paparnya.

“Semoga ini bisa bersinergi dengan upaya meningkatkan dukungan alam dan lingkungan dalam mengantisipasi terhadap global warning,” kata Khofifah.

Sementara itu, luas kawasan ekosistem esensial Teluk Pangpang Banyuwangi mencapai 1.663,72 hektar yang berada di 2 Kecamatan dan 4 desa. Kedua Kecamatan tersebut adalah Muncar dan Tegaldlimo.

Khofifah menambahkan, keberadaan mangrove ini dinilai banyak manfaatnya, yang salah satunya mengantisipasi bencana tsunami. Sehingga, tanaman mangrove akan mengurangi intrusi serta memberikan kekuatan pemagaran di daerah-daerah pesisir.

“Yang tentunya juga berdampak dengan tumbuhnya biota laut,” ungkapnya.

“Seperti di Probolinggo. Sebelum ada restorasi mangrove, para nelayan harus mencari ikan di pesisir yang jauh dari rumah mereka karena tak ada ikan. Tapi kini, para nelayan sudah bisa mencari ikan di pesisir setempat setelah adanya restorasi mangrove,” pungkas Khofifah.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button