Suster Marina Terbaik Penyuluh Agama Non PNS, Ini Yang Disampaikan Bupati Ipuk Fiestiandani

visfmbanyuwangi.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi prestasi Suster Marina Regina Mia Rahayu, yang menjadi juara nasional penyuluh agama Katolik yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Suster yang bertugas di Paroki Santo Paulus Jajag, Banyuwangi itu, diundang Bupati Ipuk ke kantornya.
Suster Marina memenangkan juara pertama penyuluh agama non-PNS yang mengambil tema moderasi beragama. Ia mengawalinya dari tingkat kabupaten, kemudian memenangkan di tingkat provinsi. Lantas, ia mewakili Provinsi Jawa Timur untuk berkompetisi di level Nasional.
“Materi yang saya sampaikan adalah tentang upaya yang dilakukan kami di Paroki dalam berinteraksi dengan umat maupun dengan pemeluk agama lain di Banyuwangi,” ujar Marina.
Dari interaksi tersebut, kata Marina, kebersamaan yang terbangun antar umat beragama di Banyuwangi menjadi poin penilaian yang tinggi. Terutama dalam kebersamaan menangani pandemi Covid-19.
“Semua saling membantu seperti halnya berbagi sembako dan saling support dalam menjalankan protokol kesehatan,” tuturnya.
Marina menjelaskan, awalnya hanya mengirim video, kemudian mengirimkan esai. Setelah lolos empat besar, dilakukan peninjauan langsung ke lapangan oleh Ditjen Bimas Katolik Kemenag. Setelah itu dilakukan presentasi lagi di depan dewan juri untuk menentukan juara utamanya.
Bupati Ipuk mengaku bangga atas prestasi yang diraih oleh Suster Marina.
“Ini satu langkah penting dalam mengampanyekan harmoni umat beragama di Banyuwangi kepada dunia,” kata Bupati Ipuk.
“Ini juga semakin menunjukkan bahwa Banyuwangi adalah daerah yang ramah bagi perbedaan. Masyarakatnya rukun. Banyuwangi tak hanya memiliki pemandangan yang indah, tapi juga memiliki masyarakat yang hidup rukun berdampingan tanpa mempersoalkan perbedaan suku maupun agama,” paparnya.
Bupati Ipuk berharap bahwa para penyuluh agama turut membantu penguatan kampanye protokol kesehatan serta penanganan pandemi Covid-19. Seperti halnya vaksinasi.
“Mari umat yang belum vaksin, untuk segera vaksin,” ajak bupati perempuan tersebut.
Sementara itu, Pemimpin Paroki Santo Paulus Romo Fadjar Tedjo Soekarno yang turut mendampingi Suster Marina menyebutkan bahwa kerukunan antar umat beragama di Banyuwangi sudah terjalin dengan sangat baik.
“Kami sudah sangat akrab dengan komunitas agama lainnya. Juga berhubungan baik dengan pesantren dan umat-umat lainnya,” ungkap Romo Fadjar.
“Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga memberi ruang dan dukungan yang tinggi terhadap upaya mewujudkan kerukunan dengan beragam forum dan fasilitasi,” tuturnya.
Romo Fadjar mengatakan, hal ini juga tidak terlepas dari peran Pemkab Banyuwangi yang banyak membantu mewujudkan kekompakan para pemuka agama dan umat beragama di Banyuwangi.