visfmbanyuwangi.com – Kepolisian melakukan pengembangan penyidikan untuk bisa mengungkap identitas kerangka yang di temukan di tengah kebun tebu PTPN XII, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Pertama kali, kerangka tersebut di temukan oleh buruh dari pabrik Industri Gula Glenmore (IGG), Banyuwangi yang sedang menebang pohon tebu. Kerangka itu tinggal tengkorak kepala dan tulang belulang lengkap mulai dari tangan, badan hingga kaki dengan memakai sarung warna hitam dan baju lengan panjang.
Kapolsek Glenmore, Banyuwangi, AKP Basori Alwi mengatakan, setelah mendapat laporan dari masyarakat, tim gabungan dari anggota polsek dan tim identifikasi Automatic Finger Print Identification System (Inafis) dari Polresta Banyuwangi langsung melakukan olah TKP.
“Tim gabungan menemukan kerangka manusia yang hanya tinggal batok kepala dan tulang-tulang tapi masih melekat baju lengan panjang dan sarung warna hitam,” ujar Kapolsek.
“Namun kami masih belum bisa pastikan identitas dan jenis kelamin dari kerangka itu sekaligus penyebab kematiannya,” imbuh AKP Basori.
Selanjutnya, kerangka itu di bawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan otopsi.
Menurut Kapolsek, dari hasil otopsi tim forensic rumah sakit inilah, yang nantinya bisa diketahui identitas kerangka.
“Hasil forensic inilah bisa tahu identitas kerangka, penyebab kematiannya. Juga berapa lama meninggalnya,” papar Kapolsek.
AKP Basori Alwi menjelaskan, kepolisian telah menyebar informasi melalui babinsa maupun babinkamtibmas serta seluruh kepala desa di Banyuwangi mengenai penemuan kerangka tersebut.
“Jika ada yang mengenali ciri-ciri kerangka itu bisa mendatangi rumah sakit ataupun berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Sebelumnya tak ada laporan dari masyarakat ke kami mengenai anggota keluarganya yang hilang hingga beberapa hari,” pungkas Kapolsek.
Seperti diketahui, sebelumnya, masyarakat Kecamatan Glenmore, Banyuwangi digegerkan dengan penemuan kerangka di tengah kebun tebu dalam kondisi tinggal tulang belulang saja, serta mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Posisi kerangka terlentang dengan memakai baju lengan panjang dan sarung warna hitam.
Sementara saat ini, di TKP dipasang garis police line untuk mengamankan lokasi agar masyarakat tidak mendekat.
