Selain Bonus, Atlit Banyuwangi di PON Papua dan Peparprov Jatim Berkesempatan Kerja di Pemkab

visfmbanyuwangi.com – Pemkab Banyuwangi memberikan bonus sebesar Rp193 juta untuk para atlet Banyuwangi yang berkiprah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua maupun di Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur.
Selain bonus berupa uang pembinaan, pemerintah daerah juga memberi kesempatan bagi peraih medali emas PON untuk bergabung bekerja di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
Bonus tersebut di serahkan langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Selasa (19/11/2021).
Saat bertemu para atlet, Bupati Ipuk mengatakan, Banyuwangi dan Jatim memberikan penghormatan kepada mereka.
“Semoga apresiasi dari pemerintah daerah ini semakin menambah spirit kalian untuk berlatih,” ujar Bupati Ipuk.
“Apresiasi ini juga sekaligus arahan Gubernur Jatim Ibu Khofifah Indar Parawansa agar daerah terus memotivasi atlet, sehingga bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi,” imbuhnya.
Tampak hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Zen Kostolani, Ketua KONI Banyuwangi Mukayin, Sekretaris KONI Afan Ruli Arnanta, dan Ketua National Paralympic Committee Indonesia Banyuwangi, Jaenudin.
Terdapat 13 atlet Banyuwangi yang membela Jatim di PON Papua. Yaitu Dedi Irawan, Haris Halim, Yudi Dwi Nugroho, Nikmatul Nafiah, Devy Kartika, Serly Kurniawati, Dhea Cahya Pitaloka, Intan Indah Safitri, Airlangga Mutamasiqdina, Malik Prayitno, Rizky Dwi, Cinta Angelly dan Aulia Nurdini. Mereka berlaga di cabang olahraga atletik, sepak bola, basket, sepatu roda, voli, gulat, dan tarung derajat.
Dari 13 atlet tersebut, 11 atlet mempersembahkan medali, yaitu 3 atlet mempersembahkan medali emas, dua atlet meraih perak, dan enam atlet meraih perunggu. Mereka tampil baik secara individu maupun tim.
Untuk peraih medali emas, mendapatkan bonus Rp 25 juta, perak Rp 15 juta, dan perunggu Rp 10 juta. Adapun atlet yang belum meraih medali mendapat bonus masing-masing Rp3 juta.
Sementara itu, di ajang Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur, terdapat tiga atlet Banyuwangi yang berlaga, yaitu Ninis Ledi Tia, Diang Gusti Pengayom, dan Wahyu Nur Rohman. Mereka mampu meraih empat medali emas dan satu perak.
Setiap medali emas pada ajang Peparprov, diganjar bonus Rp5 juta. Adapun perak Rp2 juta.
Bupati Ipuk menjelaskan, ada satu atlet bulutangkis yang kini bersiap untuk tampil di Pekan Paralimpik Nasional di Papua pada November mendatang, yaitu Diang Gusti Pengayom.
“Pemkab juga menyiapkan bonus bila bisa meraih medali. Karena skala nasional, maka disamakan dengan PON yakni emas Rp25 juta, perak Rp15 juta dan perunggu Rp10 juta,” tutur Bupati Ipuk.
Selain bonus uang pembinaan, sebagai bentuk apresiasi, Bupati Ipuk menawarkan bagi peraih medali emas di PON untuk bergabung di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
“Kami prioritaskan peraih emas PON terlebih dahulu. Namun itu dikembalikan lagi kepada mereka, mau ataukah tidak,” imbuh bupati perempuan tersebut.
Salah seorang peraih emas, Yudi Dwi Nugroho, menyambut baik tawaran tersebut.
Menurut peraih emas lari estafet 4×100 meter tersebut, itu menjadi motivasi tersendiri bagi atlet.
“Kebetulan saya sudah bekerja, namun tawaran ini penting bagi yunior-yunior saya nanti,” pungkasnya.