Lagi, Pegunungan Merapi Ungup-Ungup Terbakar

visfmbanyuwangi.com – Hutan di kawasan Pegunungan Merapi Ungup-Ungup disekitaran Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen terbakar, diduga karena keteledoran manusia.
“Dari pantauan satelit TWA Kawah Ijen, terdapat 3 titik api yang lokasinya di area perkebunan pasewaran namun jauh dari pemukiman penduduk di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi,” ujar Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 18 Kawah Ijen Sigit Haribowo.
“Sebagian besar tanaman yang terbakar adalah alang-alang, serta tumbuhan jenis besar seperti Pohon Cemara Gunung,” tuturnya.
Meski demikian menurut Sigit, berdasarkan peta kerja pihaknya, titik hotspot kebakaran ada di luar kawasan TWA Ijen. Atau sekitar 1,5 KM dari jarak datar. Jika dari jarak kontur atau jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya, kurang lebih 3 KM.
“Sementara kalau untuk ke wilayah BKSDA Jawa Timur khususnya RKW 18 Kawah Ijen atau ke area wisata Gunung Kawah Ijen, jaraknya terpantau cukup jauh mencapai puluhan kilometer,” jelas Sigit.
“Sehingga, kebakaran hutan di area Pegunungan Merapi Ungup-Ungup itu masih aman untuk jalur pendakian hingga ke puncak Kawah Ijen. Luasan lahan yang terbakar juga masih belum bisa dipastikan,” tuturnya.
Sigit menjelaskan, untuk penyebab kebakaran karena musim kemarau, hingga kini masih belum terbukti. Namun diduga kuat karena ulah dan keteledoran dari manusia. Seperti membuang rokok sembarangan ataukah sengaja melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru.
Meski demikian, kobaran api dinilai tidak membahayakan masyarakat karena arah angin terpantau ke barat dan selatan, tidak sampai ke bawah ke kawasan pemukiman penduduk.
“Sebelumnya di tahun 2019 pernah terjadi kebakaran hebat di kawasan Kawah Ijen hingga merembet ke arah gunung ranti. Selang rentan waktu setahun, di tahun 2021 ini kembali terjadi kebakaran namun di lokasi yang berbeda,” kata Sigit.
Sementara itu, jika dipantau dari kawasan kota Banyuwangi pada siang hari, terlihat kepulan asap di lereng gunung sisi utara Kawah Ijen tersebut. Namun pada malam hari, kobaran api terlihat cukup jelas, menyerupai lahar panas yang mengalir di lereng pegunungan.