Diduga Depresi, Pedagang Cilok Gantung Diri. Ini Hasil Olah TKP Kepolisian

visfmbanyuwangi.com – Seorang pedagang cilok keliling di temukan meninggal dunia gantung diri di rumahnya di kawasan Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, diduga karena mengalami depresi setelah ditinggal oleh istrinya.
Korban, Suhairi (59) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi lehernya terlilit tali menggantung di kayu atas daun pintu kamar rumahnya. Dan peristiwa ini pertama kali di ketahui oleh Huda (45), tetangga korban.
Kapolsek Rogojampi Banyuwangi, Kompol Sudarsono mengatakan, saat itu, saksi mengambil wudhu di aliran sungai sisi timur rumah korban.
“Ia melihat lampu rumah korban masih gelap sekira pukul 19.30 WIB pada Selasa malam (12/10/2021). Selanjutnya, saksi berulangkali memanggil korban namun tidak ada sahutan,” ujar Kapolsek.
Kompol Sudarsono menjelaskan, saksi itu pun merasa curiga sehingga ia memanggil beberapa orang tetangganya untuk mendobrak pintu rumah korban. Hasilnya, mereka menemukan korban sudah meninggal dunia dengan kondisi jenazahnya menggantung di pintu kamar rumahnya.
“Dari hasil olah TKP sementara kepolisian dan dari pemeriksaan medis Puskesmas Badean, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Sehingga diduga kuat, korban meninggal dunia murni karena bunuh diri,” paparnya.
Selain itu kata Kapolsek, korban pernah berwasiat dan memberikan pesan kepada sejumlah tetangganya.
“Korban pernag pesan ke tetangganya. Jika pintu rumahnya tertutup rapat. Apabila dipanggil tak ada jawaban, maka mereka dipersilahkan untuk mendobraknya karena kemungkinan dirinya sudah gantung diri,” kata Kompol Sudarsono.
“Bahkan, beberapa kali korban juga sempat menyampaikan akan melakukan bunuh diri karena mengaku depresi setelah ditinggal istrinya,” imbuhnya.
Sementara dari informasi yang diterima kepolisian, istri korban saat ini berada di luar kota. Sedangkan selama ini, korban hidup seorang diri di rumahnya dengan bekerja sebagai pedagang cilot keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara, dari pemeriksaa luar, pada lubang hidung bagian kiri korban terdapat bekas darah.
“Ini diduga disebabkan karena korban menahan rasa sakit atau pembuluh darahnya pecah,” pungkas Kapolsek.
Setelah di evakuasi oleh pihak kepolisian dibantu warga, jenazah korban langsung di semayamkan di pemakaman umum setempat.